AUD/USD Pangkas Penurunan Intraday di Bawah 0,7200 setelah Inflasi Tiongkok tetapi Imbal Hasil Uji Pembeli
- AUD/USD menantang pullback awal sesi Asia dari tertinggi dua minggu setelah data inflasi Tiongkok yang kuat.
- IHK Tiongkok naik paling tinggi sejak Agustus 2020 dan IHP melampaui konsensus pasar pada bulan November.
- Sentimen memburuk di tengah kekhawatiran baru terkait Omicron dan kenaikan suku bunga The Fed.
- Imbal hasil tetap lebih kuat dan Kontrak berjangka S&P 500 menghentikan pemulihan tiga hari.
AUD/USD mengambil tawaran beli ke 0,7167, yang memantul dari terendah intraday, sementara mengkonsolidasikan penurunan harian ke 0,13% pada awal Kamis.
Pemulihan terbaru pasangan AUD ini dapat dikaitkan dengan data kuat Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (IHP) dari Tiongkok, yang merupakan pelanggan terbesar Australia. Namun, para pembeli tetap berhati-hati karena imbal hasil obligasi pemerintah AS tetap menguat di tengah sentimen risk-off.
IHK utama Tiongkok bulan November mengalami lonjakan terbesar sejak Agustus 2020, sebesar 2,3% Tahun/Tahun dan 0,4% Bulan/Bulan. Data inflasi tingkat pabrik juga melampaui perkiraan 12,6% ke 12,9% Tahun/Tahun di bulan November.
Baca: CPI China naik pada laju tercepat sejak Agustus 2020
Bertentangan dengan data Tiongkok tersebut, ketakutan baru terhadap varian virus Corona Afrika Selatan, yang dijuluki Omicron, bergabung dengan sejumlah laporan mengenai kenaikan suku bunga yang lebih cepat oleh Federal Reserve AS (The Fed) akan membebani sentimen pasar, serta harga AUD/USD. Ketegangan geopolitik di sekitar AS, Tiongkok, Iran, dan Rusia merupakan beberapa katalis tambahan yang mengacaukan sentimen dan menopang imbal hasil obligasi pemerintah AS.
Pemberlakuan kembali pembatasan aktivitas yang disebabkan oleh virus di Jerman, Prancis, dan Inggris memperbarui ketakutan atas COVID-19, sehingga membalikkan optimisme sebelumnya setelah produsen-produsen vaksin utama menyebut suntikan penguat vaksin sama efektifnya untuk menjinakkan Omicron.
Lebih lanjut, ketegangan geopolitik di antara dua ekonomi teratas dunia meningkat ketika Asisten Menteri Pertahanan AS untuk Urusan Keamanan Indo-Pasifik Ely Ratner mengatakan, “Memperkuat pertahanan diri Taiwan adalah ‘tugas mendesak’ dan fitur penting untuk menghalangi Tiongkok”. Yang juga mendukung sentimen risk-off adalah berita yang menunjukkan pergolakan diplomatik antara Washington-Tehran dan AS-Rusia.
Perlu dicatat bahwa peningkatan yang stabil dalam ekspektasi inflasi AS dan survei hawkish mengenai kenaikan suku bunga The Fed oleh Reuters juga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS dan membebani harga AUD/USD.
Dengan latar belakang ini, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik 2,4 basis poin (bp) ke 1,53%, yang naik untuk hari keempat berturut-turut, sedangkan Kontrak berjangka S&P 500 mencetak penurunan tipis yang menantang tren naik tiga hari.
Setelah menyaksikan reaksi awal dari data inflasi Tiongkok, para pedagang AUD/USD akan memperhatikan katalis-katalis risiko, yang pada gilirannya membuat para penjual tetap optimis menjelang rilis IHK AS hari Jumat.
Analisis Teknis
Meskipun pullback terbaru, harga AUD/USD tetap berada di atas pertemuan resistance utama sebelumnya di sekitar 0,7100, yang terdiri dari SMA 50 dan garis tren turun dari akhir Oktober. Hal yang sama bergabung dengan sinyal MACD yang bullish akan membuat para pembeli pasangan mata uang tersebut tetap optimis untuk menantang level acuan 0,7200.