PMI Manufaktur S&P Global Indonesia Bulan Maret Merosot ke 52,4 dari 53,6 pada bulan Sebelumnya
PMI Manufaktur Indonesia dari S&P Global turun ke 52,4 pada bulan Maret 2025, dari level tertinggi 11 bulan di bulan yang tercatat pada bulan Februari di 53,6, namun sedikit di atas prakiraan 52,2.
Menurut laporan dari S&P Global, data manufaktur tetap kuat, meskipun peningkatan produksi dan pesanan baru lebih lemah. Tekanan inflasi telah mereda, dan keyakinan terhadap prospek tetap kuat.
Usamah Bhatti, Ekonom di S&P Global Market Intelligence, menyebutkan bahwa survei bulan Maret menunjukkan kabar baik untuk sektor manufaktur Indonesia. Produksi dan pesanan baru terus meningkat hingga akhir kuartal pertama, tetap kuat karena perusahaan melihat permintaan yang semakin tinggi dan keyakinan klien yang semakin kuat.
Ia melanjutkan dengan mengatakan bahwa permintaan diprakirakan tetap positif dalam jangka pendek dan menengah. Aktivitas bisnis yang luar biasa—biasanya menjadi indikator prospek ke depan—mengalami peningkatan terkuat dalam hampir dua tahun, sementara pertumbuhan lapangan kerja berlanjut selama empat bulan berturut-turut. Selain itu, optimisme terhadap tahun mendatang tetap tinggi, didorong oleh harapan akan perbaikan ekonomi dan pengembangan produk baru yang mendukung pertumbuhan permintaan dan produksi.
Reaksi Pasar
Pasangan mata uang USD/IDR berada di 16.667 setelah rilis data tersebut di saat pasar keuangan Indonesia yang ditutup sehubungan dengan libur Idul Fitri.