Back

WTI Waspadai Penurunan Lebih Jauh di Bawah $77,00

  • Harga minyak sedang berusaha keras untuk mempertahankan support terdekat di $77,00 karena kekhawatiran akan perlambatan global semakin mendalam.
  • Bank-bank sentral global sedang mempersiapkan siklus kenaikan suku bunga baru untuk menahan inflasi yang membandel.
  • Para investor telah mengabaikan prospek Tiongkok yang optimis dan cemas karena kekhawatiran akan resesi global.

West Texas Intermediate (WTI), kontrak berjangka di NYMEX, telah mengukur batas bawah perantara di sekitar $77,00 di sesi Tokyo. Harga minyak telah bernafas lega setelah mengalami penurunan selama empat hari yang disebabkan oleh ketidakpastian atas pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut oleh bank-bank sentral global.

Emas hitam ini telah menyerahkan sebagian besar kenaikan yang dihasilkan setelah OPEC+ mengumumkan pemangkasan produksi yang mengejutkan. Dan, penurunan lebih lanjut pada harga minyak akan mengekspos harga minyak ke support penting di $75,60. Kekhawatiran yang semakin dalam akan perlambatan ekonomi global karena bank-bank sentral sedang mempersiapkan siklus kenaikan suku bunga baru untuk menahan inflasi yang membandel akan memberikan penurunan besar pada permintaan minyak secara keseluruhan.

Bersama dengan Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Eropa (ECB), dan Bank of England (BoE) diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi yang terus-menerus di perekonomian masing-masing. The Fed dan BoE sangat diharapkan untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut sebesar 25 basis poin (bp) sementara para investor terbagi mengenai laju kenaikan suku bunga oleh ECB karena tersedia opsi 25 dan 50 bp.

Tidak ada yang dapat menyangkal fakta bahwa pendekatan yang lebih konservatif terhadap kebijakan moneter oleh bank-bank sentral global akan memperbaharui kekhawatiran akan resesi global karena aktivitas manufaktur akan terpukul secara signifikan.

Selain itu, para investor telah mengabaikan angka-angka Produk Domestik Bruto (PDB) yang optimis dari Tiongkok, yang telah memperkuat tanda-tanda pemulihan ekonomi dan pada akhirnya permintaan minyak di negara dengan perekonomian terbesar kedua ini. Perlu dicatat bahwa Tiongkok adalah importir minyak terbesar di dunia dan pemulihan ekonomi di Tiongkok akan mendukung harga minyak ini.

GBP/USD Terus Bergerak di Sekitar 1,2440 Jelang Penjualan Ritel Inggris

Pasangan GBP/USD terus berosilasi dalam kisaran sempit di sekitar 1,2440 di sesi Tokyo. Cable sedang bersaha keras untuk menemukan langkah yang menent
Devamını oku Previous

Pasar Saham Asia: Nikkei 225 Turun karena Inflasi Jepang Meningkat, Minyak Berusaha Keras Pertahankan $77,00

Pasar di wilayah Asia telah mengalami penurunan tajam setelah menelusuri pergerakan S&P500 pada hari Kamis. Ekuitas AS turun tajam pada hari Kamis kar
Devamını oku Next