USD/JPY Melayang di Sekitar 136,00 karena Investor Mengamati Kesaksian Fed Powell dan Kebijakan BoJ
- USD/JPY berosilasi di sekitar 136,00, sisi negatif terlihat lebih disukai di tengah sentimen risk-on.
- Suasana pasar yang optimis telah mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun di bawah 3,96%.
- BoJ diharapkan akan tetap dovish karena tekanan inflasi saat ini di Jepang adalah hasil dari kekuatan internasional.
Pasangan USD/JPY menampilkan aksi bolak-balik di sekitar 136,00 di awal sesi Eropa. Aset ini telah berubah sideways karena investor menunggu pemicu baru untuk panduan lebih lanjut. Mulai dari kesaksian ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell hingga keputusan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ) dan laporan Ketenagakerjaan Amerika Serikat, banyak acara yang akan diadakan minggu ini.
Sementara itu, S&P500 berjangka telah mengambil beberapa tawaran beli setelah hari Senin yang berombak, menggambarkan sentimen pasar yang ceria. Indeks Dolar AS (DXY) menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah mencetak level terendah hari ini di 104,16. Kenaikan Indeks USD dapat mundur di tengah tema risk appetite yang didukung oleh para pelaku pasar. Suasana pasar yang optimis juga telah meningkatkan permintaan untuk obligasi pemerintah AS dan telah mendorong imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun di bawah 3,96%.
Kesaksian Fed Powell selama dua hari di depan Kongres akan memberikan isyarat yang berarti. Pasar memberikan respon yang beragam terhadap komentar tersebut karena satu kelompok mengharapkan komentar yang hawkish di tengah tekanan inflasi yang lebih tinggi, sementara kelompok lainnya melihat sikap netral karena banyak hal yang menunggu data Februari.
Ke depannya, jika inflasi Amerika Serikat terus berlanjut, Tingkat Pengangguran tetap berada di level yang lebih rendah, dan belanja konsumen tetap tangguh, Fed Powell tidak akan memiliki pilihan lain selain menaikkan suku bunga.
Dari sisi Tokyo, keputusan suku bunga oleh BoJ akan tetap berlaku. BoJ diharapkan akan tetap dovish karena tekanan inflasi saat ini di Jepang adalah hasil dari kekuatan internasional karena ekonomi sedang berjuang untuk mempercepat upah dan pertumbuhan domestik.